Pasar menjadi roda penggerak ekonomi yang penting, karena disanalah mayoritas warga kelas menengah ke bawah mencari barang pokok dan melakukan transaksi pembelian.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Tidak terkecuali Pasar Terong di Kecamatan Bontoala, Makassar.
Pasar ini menampung lebih dari 1.200 pedagang yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari, seperti sayur, buah-buahan, dan pakaian.
Sejak adanya pandemi Covid-19, tercatat bahwa omzet penjualan mereka turun drastis hingga 70 persen.
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi alasan utama konsumen tidak lagi datang ke Pasar Terong.
Bank BRI meluncurkan program website pasar BRI yang menjadi solusi masalah ini.
Zafaruddin, Kepala Pengelola Pasar Terong mengatakan bahwa aplikasi online dari BRI membuat para pedagang tetap bisa berinteraksi dengan pembeli tanpa harus datang ke pasar (Suara.com, 03/07/2020).
Dalam penerapannya, BRI Unit Pasar Terong bekerja sama dengan para agen BRILink untuk memberi bantuan berupa pendampingan pedagang dan kurir, serta memberi edukasi tentang metode transaksinya.
Para pembeli dapat memesan barang dari website.
Pembayaran dilakukan di satu pintu melalui agen BRILink, yang kemudian akan mengirim uang ke rekening pedagang.
Selanjutnya, tukang ojek di sekitar pasar yang bertindak sebagai kurir, akan mengantar barang belanjaan langsung ke depan pintu rumah pembeli.
Prosedur jual beli terhitung simpel, aman, dan nyaman.
Bukan hanya pedagang, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat untuk mendapat bahan pokok tanpa perlu keluar rumah.
Minimnya kontak dan pertukaran uang secara fisik tentu menjadi solusi mujarab di tengah pandemi ini.