Diambil dari bahasa Prancis Kuno yang berarti “sesuatu yang dilakukan,” enterprise adalah perusahaan yang berorientasi pada keuntungan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun, sebenarnya enterprise juga bisa diartikan secara luas, meliputi bisnis kecil, bisnis skala menengah, hingga BUMN yang dimiliki oleh pemerintah.
Secara umum, sebuah perusahaan memproduksi barang dan jasa, lalu mengambil keuntungan dengan menjualnya kepada konsumen.
Besaran margin keuntungan dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti kuantitas produksi barang, kondisi konsumen, dan elemen operasional perusahaan.
Setidaknya, ukuran bisnis sebuah enterprise bisa dibagi menjadi empat macam:
– Mikro: kurang dari 10 pegawai
– Kecil: 10-49 pegawai
– Sedang: 50-249 pegawai
– Besar: lebih dari 250 pegawai
Sedangkan bila berdasarkan struktur hukumnya, ada empat bentuk enterprise, yakni perusahaan perorangan, kemitraan, perusahaan terbatas swasta, dan perusahaan terbatas publik.
Sementara itu, enterprise architecture adalah perancangan proses bisnis dan teknologi yang diintegrasikan demi mencapai tujuan tertentu.
Setiap perusahaan sebaiknya memiliki pendekatan ini karena enterprise architecture bisa menjadi patokan karyawan dalam menentukan arah bisnis.
Dengan arah yang jelas, sebuah perusahaan bisa fokus dan menggerakkan operasional untuk mencapai target bersama.
Selain itu, enterprise architecture akan meningkatkan daya saing dan ketangkasan sebuah bisnis.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan bisa bergerak secara optimal sesuai dengan effort yang dibutuhkan.
Perusaahan juga bisa menerapkan enterprise risk management yang sesuai, dengan harapan bisa merespon gangguan teknis dan non-teknis yang datang.
Sehingga, perusahaan bisa berkembang mengikuti kemajuan zaman dan memanfaatkan tantangan untuk tumbuh berkembang.
Artikel menarik lainnya:
BRI Sabet Dua Penghargaan di SOE Award 2021
Setelah Registasi Akun LTMPT, Simak Syarat Peserta SNMPTN dan SBMPTN 2022
Memahami Arti Cuan dalam Bisnis, Jadi Kata Gaul di Indonesia