Sebagai perseroan, Bank BRI masih menilai bahwa prospek Kredit Modal Kerja (KMK) sampai akhir tahun 2020 masih berpeluang mencetak angka positif.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini memungkinkan untuk terjadi karena adanya relaksasi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pemerintah.
Selain itu, aktivitas perekonomian nampak kembali pulih karena proses jual beli mulai terjadi lagi di masyarakat.
Pemerintah memang mendukung penuh pemulihan ekonomi dalam negeri.
Hal ini terlihat dari beragam program yang diluncurkan pemerintah, seperti penjaminan kredit modal kerja dan penempatan uang negara pada anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang mampu mengakselerasi pertumbuhan kredit.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, menjelaskan bahwa Bank BRI memasang target pertumbuhan KMK sebesar 5% sampai akhir tahun.
Hal ini sejalan dengan total target kredit Bank BRI untuk tahun 2020.
Dalam rangka mencapai target itu, Bank BRI akan fokus pada sektor Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Khususnya di sektor usaha mikro yang tidak banyak terdampak oleh pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Haru menambahkan bahwa Bank BRI telah menemukan beberapa sektor yang berpotensi besar dalam penyaluran KMK.
Beberapa diantaranya adalah pertanian, peternakan, distribusi pangan, farmasi, alat kesehatan, dan jasa logistik.
Bank BRI mencatat total outstanding KMK sebesar Rp 435,9 triliun hingga Mei 2020.
Angka itu menandakan pertumbuhan sekitar 3,1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya (Year on Year).
Keberhasilan ini mayoritas dihasilkan oleh sektor pertanian, perdagangan bahan konsumsi.
Berita BRI lainnya: