Digital Kredit UMKM (DigiKu) adalah sebuah program penyaluran pemodalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diusung oleh bank BUMN.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam acara peluncuran program itu, Sunarso, Direktur Utama Bank BRI mengungkapkan sebuah kisah menarik (Bisnis, 18/07/2020).
Ternyata selama pandemi Covid-19, banyak inovasi yang tercipta di pasar-pasar tradisional.
Salah satunya adalah layanan pengiriman barang belanjaan.
Jasa ini bisa dilakukan karena adanya dukungan modal.
Pasar tradisional sendiri menjadi salah satu pihak yang paling merasakan dampak pandemi.
Pembatasan aktivitas sosial membuat pembeli urung datang ke pasar.
Sehingga, penjual mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
Maka dari itu, tidak heran jika Bank BRI memilih pedagang pasar sebagai salah satu target utama nasabah kredit.
Perseroan memberi bantuan dalam bentuk pengadaan modal.
Para pedagang mulai berinovasi dalam memberi layanan pesan antar ke rumah konsumen.
Produk jasa tersebut bisa terealisasi karena adanya dukungan modal untuk operasional, seperti motor yang dilengkapi kotak penyimpanan barang.
Sunarso menambahkan bahwa logo Bank BRI dipasang di kotak-kotak itu.
Beberapa pedagang menamai layanan itu sebagai Gojlek, mirip dengan sebuah nama startup ternama.
Dalam penerapannya, pada pedagang mempromosikan barang dagangan melalui fitur pesan singkat.
Pembeli bisa membeli beragam barang dalam satu kali pengiriman.
Selanjutnya, para ‘ojek dagangan pasar’ bertugas untuk membeli dan mengantarkan barang sampai ke pintu rumah pembeli.
Saat ini sudah terdapat 3.900 pasar tradisional di seluruh tanah air yang mendapat dukungan modal dari Bank BRI.
Dukungan pemodalan bisa memancing beragam inovasi segar, seperti Gojlek itu.
Pihaknya menargetkan untuk memberi modal ke 5.000 pasar tradisional sampai akhir tahun 2020.
Artikel menarik lainnya: