Salah satu upaya penyelamatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan Bank BRI ialah melakukan restrukturisasi kredit.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini tidak terlepas dari peran Afri Irfan Kusuma, tenaga pemasar mikro BRI (mantri) yang sudah bekerja sejak Desember 2017.
Dia berkontribusi dalam memberi penjelasan dan melancarkan proses relaksasi bagi para pedagang pasar di Purwokerto, Jawa Tengah.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19.
Menurut Afri, Mantri di Bank BRI Unit Pasar Wage Cabang Purwokerto, pandemi membuat mayoritas pedagang pasar mengalami penurunan omzet akibat sepinya transaksi di pasar (Suara.com, 06/07/2020).
Sehingga, hal ini menjadi alasan para pedagang melakukan pengajuan relaksasi berupa penundaan setoran pokok.
Para debitur KUR mengetahui informasi ini dari televisi.
Puncaknya di bulan Mei, debitur KUR yang mengajukan restrukturisasi mencapai 120 orang.
Meskipun banyak yang mengajukan restrukturisasi kredit, namun masih ada beberapa pedagang yang salah paham.
Mereka menganggap bahwa angsuran kredit otomatis tidak perlu dibayarkan selama setahun saat informasi itu beredar untuk pertama kalinya di media.
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat Afri untuk terus berkomunikasi dan memberi fasilitas keringanan kredit kepada pedagang pasar.
Dirinya selalu pergi ke beberapa lokasi untuk mencari calon nasabah, menyapa nasabah lama, dan menagih setoran.
Semua ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan membawa hand sanitizer.
Sehingga, para pedagang pasar menjadikan dirinya sebagai salah satu sumber informasi mengenai restrukturisasi kredit dari Bank BRI.
Selain memasarkan KUR, mantri juga bisa memasarkan produk simpanan.
Salah satu tools yang dikembangkan Bank BRI untuk memudahkan kerja para mantri adalah BRISPOT. BRISPOT dapat mempercepat proses kredit melalui platform digital.