Untuk penyaluran dana stimulus dari pemerintah di tahap awal, dipastikan bahwa Bank BRI akan mendapat penempatan dana sebesar Rp 30 triliun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Itu merupakan nominal terbanyak dibandingkan yang diterima oleh Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) lainnya, seperti Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Tabungan Negara (BBTN).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, mengatakan bahwa Bank BRI mendapat porsi stimulus dana paling besar karena membawahi lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Kontan.co.id, 07/07/2020).
Sehingga, diharapkan dana itu dapat tersalurkan sampai ke daerah pedesaan.
Dalam enam bulan ke depan, Bank BRI merencanakan ekspansi kredit UMKM sebesar Rp 122,5 triliun.
Segmen mikro mendapat komposisi terbesar, yaitu 88,87% atau setara dengan Rp 108,8 triliun.
Ekspansi kredit itu akan banyak menyasar sektor produksi non perdagangan, yakni sebesar 58,21% atau sebesar Rp 71,32 triliun.
Sementara berdasarkan daerah penyaluran, alokasinya adalah Rp 69,03 triliun untuk daerah rural, Rp 19,99 triliun ke daerah sub-rural, dan Rp 33,47 triliun untuk urban.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa program ini memang menyasar pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Penempatan dana dari pemerintah tersebut diberikan bertahap dalam jangka waktu tiga bulan.
Setelahnya, anggota Himbara penerima wajib mengembalikan dana bantuan tersebut ke pemerintah sebesar tiga kali lipat.
Febrio menambahkan bahwa evaluasi akan terus dilakukan.
Misalnya, jika dalam satu bulan pertama anggota Himbara mampu menunjukkan kinerja yang baik dan efektif, maka tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menambah suntikan dana.