Bank BRI melakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) pada 6 Juli 2020 dengan Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga penjamin yang ditunjuk langsung oleh Kemenkeu RI untuk memberi jaminan kredit modal kerja kepada para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Sunarso, selaku Direktur Utama Bank BRI, kerjasama ini adalah bentuk tindak lanjut Bank BRI atas mandat pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan menggerakkan kembali UMKM yang terkena dampak pandemi (Cnbcindonesia.com, 10/07/2020).
Sehingga, para debitur UMKM dapat bertahan dan mampu kembali beraktivitas.
Dirinya juga menambahkan bahwa dalam perjanjian ini, Askrindo atau Jamkrindo akan menjamin pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang direalisasikan dan pemerintah menanggung Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang dibayarkan kepada kedua lembaga penjamin yang dimaksudkan.
Dalam melaksanakan penjaminan, terdapat beberapa kriteria bagi UMKM, yaitu diberikan pada pelaku UMKM baik perseorangan, koperasi maupun badan usaha dengan plafon maksimal Rp 10 milyar dan tenor pinjaman hingga 3 tahun.
Selain itu, debitur mempunyai kolektibilitas Performing Loan per 29 Februari 2020 dan tidak termasuk dalam Daftar Hitam Nasional (DHN).
Bank BRI sebagai bank pelaksana dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia, sangat mendukung program penjaminan modal kerja kepada UMKM terdampak.
Dukungan ini dibuktikan dengan langkan Bank BRI yang telah menyalurkan kredit kepada sektor-sektor usaha yang terdampak agar mampu bangkit kembali dalam membangun usahanya.
Hingga pertengahan Juni 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi dengan nilai mencapai Rp164,9 triliun, yang mayoritas ditujukan pada segmen UMKM.
Selain itu, hingga akhir Juni 2020, tercatat BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta pelaku UMKM.
