Selama wabah Covid-19, para mantri atau pemasar mikro Bnk BRI tetap berusaha menyalurkan KUR atau menawarkan restrukturisasi kredit kepada para pedagang agar bisa mempertahankan usaha mereka.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun, tidak semua pedagang bisa mendapatkan tawaran ini.
Alurnya dimulai dari nasabah lama yang memberi rekomendasi mengenai kawan mereka yang membutuhkan bantuan kredit untuk usahanya yang berdampak.
Salah satu Mantri Bank BRI yang berasal dari Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Susilowati mengatakan bahwa kurang lebih 220-an orang mengajukan restrukturisasi kredit karena pemasukan yang semakin berkurang akibat Covid-19 cnbcindonesia.com, 11/07/2020).
Rata-rata mereka adalah pedagang pasar malam yang sangat terbantu dengan adanya program relaksasi ini, termasuk para debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Susilowati membantu para debitur untuk mendapatkan keringanan berupa penurunan suku bunga dan perpanjangan jangka waktu kredit.
Penerapannya dengan membayar bunga selama 6 bulan, setelahnya mulai kembali membayar normal.
Di tengah pandemi, Susilowati tetap menawarkan produk KUR meskipun para nasabahnya adalah para pedagang kecil.
Dalam sehari, dirinya mampu mengunjungi 5 nasabah atau debitur.
Jika ada nasabah baru, dia mengutamakan yang berasal dari rekomendasi nasabah lama.
Susilowati mengaku lebih selektif dalam memasarkan KUR, dirinya lebih menyasar pada pelaku usaha yang masih memiliki prospek, terutama pada pelaku usaha pangan dan pertanian.
Dalam menjalankan pekerjaannya sebagai mantri, Susilowati mengaku berusaha memberi edukasi pada nasabah dan debitur mengenai produk keuangan dan layanan transaksi digital BRI.
Terutama aplikasi BRISPOT yang dinilai sangat membantu dirinya dalam menjalankan tugas.
Dirinya sangat berharap pandemi ini dapat segera berakhir dan perekonomian para pedagang dapat berjalan seperti semula.
Sehingga, UMKM akan terus tumbuh dan kembali berproduksi seperti sedia kala.