Saham BRI menjadi saham perbankan pertama yang pulih dari efek pandemi karena harganya sudah kembali ke level awal tahun di angka Rp 4.400 per unit.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sementara itu, Bank BCA (BBCA) masih terkoreksi 2,92% dan Bank Mandiri (BMRI) masih terkoreksi 13,03%.
Sebelum November, saham BBRI masih terkoreksi cukup parah di rate 16,13% dari level awal tahun.
Sehingga para pelaku pasar justru banyak menaruh harapan pada BBCA yang sempat hanya terkoreksi 1,28%.
Kondisi mulai berubah di November ketika Menteri BUMN Erick Thohir mencetuskan peluang sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM (Cnbcindonesia, 15/12/2020).
Pasar merespons positif langkah tersebut, terlihat dari harga saham BRI berlari kencang 21,73% sepanjang bulan November.
Setelah perbaikan ini, tentu pelaku pasar terus mengira-ngira apakah saham BRI akan naik lagi?
Ternyata reli tersebut terus berlanjut pada bulan Desember dimana nilai saham BBRI sudah kembali ke level awal tahun.
Reli BBRI jelas membawa cuan ke banyak investor, khususnya bagi investor yang sudah menyimpan saham BRI sejak Mei silam.
Ketika itu pasar saham sedang lumpuh karena pandemi Covid-19 membuat banyak investor mengalihkan dananya ke instrumen investasi lain.
BBRI mencatatkan level terendah pada 18 Mei 2020 di harga Rp 2.160/unit yang artinya saat ini BBRI sudah melesat 103,7%.
Cara cek saham BRI adalah jika Anda berinvestasi Rp 10 juta di Mei 2020, berarti saat ini cuan Anda sudah mencapai Rp 20,37 juta.
Artikel menarik lainnya:
Danareksa Sekuritas Kini Jadi BRI Danareksa Sekuritas
Bank BRI Kembali Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit
Adaptasi Pandemi, BRI Luncurkan 6 Produk Fintech Dalam Dua Bulan
