PT BRI Ventura Investama (BRI Ventures) terus menjalin kolaborasi dengan modal ventura domestik untuk berinvestasi ke perusahaan start-up teknologi dalam negeri.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini dilakukan agar ekosistem modal ventura nasional sanggup menjadi pemain utama di negeri sendiri.
Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures, mengungkapkan pihaknya pernah menjalani co-investment dengan modal ventura milik Bank Mandiri (Mandiri Capital Indonesia) dan Telkom (MDI Ventures) (Investor, 24/05/2020).
Nicko menerangkan bahwa akibat pandemi Covid-19, lembaga keuangan dunia yang memiliki unit modal ventura seperti Visa dan Citi sedang mundur ke negara asal mereka.
Dalam wawancara dengan Beritasatu TV tersebut, dirinya menjelaskan saat ini banyak modal ventura Indonesia yang sedang bergerak.
Selama ini publik memang tidak terlalu familiar dengan modal ventura dari Indonesia, termasuk BRI Ventures, karena publikasi banyak terfokus pada start-up berstatus unicorn.
Padahal jika ditelaah, proses pendanaan modal ventura ke start-up tidak terjadi dalam satu malam.
Misalnya, untuk mencapai ke putaran pendanaan seri F atau G, seperti yang dialami oleh unicorn Indonesia, setidaknya butuh waktu lima sampai enam tahun.
Hal inilah yang membedakan modal ventura dengan investor biasa, karena fokus investasi jangka panjang, bukan mengejar break even point (titik impas).
Babak pertama pendanaan start-up terjadi di periode 2010-2020 ketika banyak perusahaan jual beli online baru bermunculan.
Banyak perusahaan e-commerce tersebut yang bertransformasi menjadi start-up unicorn di Indonesia, sayangnya mereka lebih banyak didanai oleh modal ventura asing.
Saat ini, setidaknya ada 11 start-up unicorn di Asia Tenggara, dengan lima hingga enam diantaranya berasal dari Indonesia.
Artikel menarik lainnya:
Berkat Kupedes Bangkit dari BRI, Pelaku UMKM di Lampung Buka Bisnis Baru
Bank BRI Lampung Bantu Tingkatkan Produktivitas Beras
4,3 Juta Nasabah Simpedes BRI Berpeluang Terima Bantuan Rp 2,4 Juta