Pandemi Covid-19 telah mengubah pola hidup masyarakat global.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peraturan physical distancing membuat kita mencari cara baru dalam melakukan transaksi jasa keuangan tanpa melanggar koridor kesehatan.
Tidak heran jika media digital menjadi pilihan utama para pelaku bisnis untuk melakukan transaksi keuangan.
Tidak terkecuali bagi Bank BRI yang mencatat pertumbuhan transaksi digital fantastis. Selama pandemi, tercatat ada 6 juta transaksi per hari yang dilakukan di platform digital Bank BRI.
Kaspar Situmorang, Executive Vice President Digital Center of Excellence Division BRI, menegaskan bahwa Bank BRI sudah membukukan total nilai transaksi digital sekitar Rp 482 triliun per Mei 2020 (Okezone.com, 05/07/2020).
Transformasi digital yang sudah dimulai oleh Bank BRI sejak 2017 terbukti mampu memberi keuntungan signifikan.
Sehingga, perusahaan sudah tidak gagap ketika teknologi menjadi solusi utama di tengah ketidakpastian pandemi seperti saat ini.
Kaspar menambahkan, 6 juta transaksi itu meliputi kenaikan transaksi sebesar 30% untuk pembayaran dan pembiayaan digital.
Pembiayaan digital menjadi favorit karena konsumen tidak bisa keluar rumah untuk bertransaksi.
Selain kenaikan jumlah transaksi, platform digital juga mampu mempercepat proses pengajuan pinjaman.
Proses yang dulu memakan waktu sampai 2 minggu kini sudah dipangkas menjadi 2 menit saja.
Persyaratannya juga mudah, dimana nasabah hanya perlu mengirim scan foto dan KTP.
Jika disetujui, pinjaman akan cair dalam 2 menit.
Bank BRI menganut dua poin dalam transformasi digital, yakni menciptakan ketertinggalan bagi kompetitor dan mengejar ketertinggalan dari kompetitor lalu mengalahkannya.
