Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah perilaku ekonomi dalam masyarakat, salah satunya terlihat dari peningkatan transaksi digital perbankan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pihak bank sendiri juga terus melakukan transformasi digital untuk melayani kebutuhan nasabah yang ingin bertransaksi namun terkendala oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Di sisi lain, pembatasan aktivitas fisik mendorong bank untuk menutup beberapa kantor cabang dan tidak lagi membuka ATM baru.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan realokasi pada karyawan bank yang bekerja di kantor cabang.
Para karyawan tersebut akan mendapatkan peran baru sebagai penyuluh digital perbankan di lapangan.
Program dari Bank BRI yang banyak menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tentu membutuhkan banyak anggota yang terjun langsung untuk memberi edukasi pada masyarakat.
Sunarso mempersilakan para bankir untuk terus menciptakan inovasi produk digital, sementara pihaknya akan menjalankan peran sebagai pemberi edukasi di lapangan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sunarso dalam webinar berskala nasional dengan judul The Future of Digital Banking pada 23 Juli 2020.
Sejak awal Juni, Bank BRI memang sudah menyatakan untuk tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan.
Pandemi Covid-19 tidak akan menghentikan aktivitas perbankan, tetapi nasabah hanya berpindah ekosistem saja dari transaksi fisik ke digital.
Oleh karena itu, Bank BRI perlu memiliki tenaga marketing baru untuk menjelaskan transformasi digital ini kepada para pelaku usaha UMKM.
Artikel menarik lainnya: