Salah seorang petani sawit di Pulau Rupat, Provinsi Riau, berhasil meningkatkan kesejahteraannya setelah mendapat bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sawin, pria asal Cilacap, memulai usaha kelapa sawit sejak tahun 2000 dengan modal Rp 200 juta (Detik, 20/12/2020).
Nominal modal itu sudah mampu memberikannya lahan kelapa sawit seluas 10 hektare di Pulau Rupat, Bengkalis.
Dirinya mengaku harus menunggu selama 4 tahun sampai kebun kelapa sawitnya bisa panen.
Singkat cerita, Sawin memutuskan untuk mengajukan KUR ke Bank BRI di Riau senilai Rp 25 juta untuk membeli tambahan lahan.
Dengan dana itu, dia bisa membeli 6 hektar lahan di Pulau Rupat yang kemudian ditanami kelapa sawit.
Kemudian, Sawin kembali meminjam Rp 50 juta untuk membeli lahan seluas 5 hektar.
Sehingga, secara total dirinya memiliki 30 hektar lahan kelapa sawit di Riau berkat bantuan pinjaman KUR Bank BRI.
Bukan hanya untuk memperluas lahan, Sawin memanfaatkan dana KUR BRI untuk membeli mobil operasional.
Sawin juga harus berjibaku dengan musim banjir panen sekitar Mei hingga Juli dimana harga kelapa sawit anjlok karena banyak buah yang busuk.
Di sisi lain, ada juga musim trek yakni saat lahan sawit menghasilkan buah yang sedikit sehingga harganya mahal.
Dirinya bersyukur masih bisa menghasilkan Rp 15-18 juta dalam sekali panen di masa pandemi Covid-19.
Petani Sawin mampu mengumpulkan omzet rata-rata Rp 30 juta per bulan mengingat masa panen terjadi dua minggu sekali.
Bank BRI Riau berharap program KUR terus meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, seperti halnya petani sawit.
Artikel menarik lainnya:
Bank BRI Salurkan Dana Peremajaan Sawit Rp 150 Miliar