Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, Bank BRI terus mencari pertumbuhan baru di sektor pelaku usaha ultra mikro dan UMKM.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Perseroan tidak hanya merancang dari sisi teknis pembiayaan, melainkan juga strategi pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI, menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan langkah keempat dalam kegiatan pemberdayaan ultra mikro dan UMKM (Bisnisbali, 25/10/20210).
Adapun fase pertama dalam pemberdayaan UMKM adalah memastikan masyarakat bisa menjangkau layanan keuangan terlebih dahulu dengan cara menabung.
Fase kedua yaitu meningkatkan literasi bisnis nasabah agar UMKM bisa meningkatkan penjualan dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Selanjutnya, BRI masuk ke fase pemberdayaan digital dengan mendorong pelaku UMKM untuk go digital.
Perluasan lini bisnis ke ranah digital karena pandemi telah mengubah perilaku konsumen yang menjadi lebih senang berbelanja secara online.
Maka dari itu, penguatan lini bisnis digital sangatlah penting agar UMKM Indonesia memiliki daya saing secara global.
Supari memastikan bahwa meski masih berjuang bangkit akibat pandemi, pelaku usaha ultra mikro dan UMKM menunjukkan indikator positif.
Secara lebih detail, kemampuan menabung pelaku usaha saat ini sudah mencapai 50 persen dari kemampuan menabung saat sebelum pandemi.
Bank BRI berharap performa pelaku UMKM ini akan terus terjaga dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
Oleh karena itu, kerja sama yang baik antara pemerintah dan UMKM bisa memberi dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hingga akhir Juni 2021, 80,62 persen dari penyaluran kredit Bank BRI dinikmati oleh sektor pelaku UMKM.
Artikel menarik lainnya:
Simak, Desa BRILian Bank BRI Untuk Pemulihan Ekonomi Desa