Bank BRI terus berkomitmen untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui upaya recovery Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi Indonesia yang mencatatkan minus 5,32% pada kuartal II 2020.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan bahwa pihak yang sanggup bertahan di krisis ini adalah mereka yang punya banyak tabungan (Wartaekonomi, 11/10/2020).
Pernyataan itu disampaikan oleh Sunarso dalam webinar online pada 8 Oktober 2020.
Direktur Utama BRI itu juga menegaskan bahwa pandemi turut membatasi interaksi masyarakat, padahal mereka tetap perlu mengonsumsi barang dan jasa.
Sehingga, recovery UMKM menjadi penting bagi Bank BRI, terlebih lagi 98,68% entitas usaha di Indonesia berada di sektor mikro.
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 609%, bahkan penyerapan tenaga kerjanya berada di angka 97%.
Meskipun begitu, Sunarso mengungkapkan bahwa rasio entrepreneur Indonesia terhadap jumlah penduduk masih relatif rendah dibandingkan negara lain.
Bank BRI punya jurus tersendiri untuk menyikapi masalah ini.
Caranya bukan dengan membesarkan UMKM mikro dan kecil, melainkan dengan memasukkan orang ke entrepreneurship agar tercipta lapangan kerja.
Oleh karena itu, dukungan digitalisasi adalah hal esensial, agar pedagang dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual.
Perseroan hadir melalui Web Pasar BRI yang dapat membantu pedagang pasar untuk promosi berskala lokal di sekitar pasar.
Pembeli dapat melakukan pembayaran dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu QR Code, kartu gesek, dan uang tunai.
Artikel menarik lainnya:
93 Persen UMKM BRI Bangkit Pasca Restrukturisasi