Bank BRI berkomitmen penuh untuk mendukung keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mengalokasikan kredit 85% dari total pinjaman.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan nanti pihaknya akan mengatur timeline lebih lanjut untuk mencapai rasio 85% itu (Katadata, 14/11/2020).
Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi pers virtual pada 11 November 2020.
Untuk mengejar target dalam meningkatkan rasio pinjaman tersebut, Bank BRI akan lebih banyak menjamah segmen ultra mikro.
Menurut Sunarso, sektor itu merupakan sumber pertumbuhan kredit baru bagi perseroan dengan harapan nantinya mereka bisa meningkat menjadi usaha mikro.
Usaha level ultra mikro yang umumnya masih unbankable akan diusahakan untuk masuk ke perbankan dengan cara memperkuat customer based.
Bank BRI sendiri memang belum banyak menggarap sektor usaha unbankable, padahal level ini punya pangsa pasar yang besar.
Adapun selama ini sektor tersebut baru berhubungan dengan perusahaan pembiayaan non bank, seperti Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Sunarso menyatakan bahwa BRI sedang menyiapkan aksi korporasi yang berkaitan dengan pengembangan bisnis ultra mikro.
Hingga triwulan III 2020, Bank BRI sudah menyalurkan kredit ke sektor UMKM senilai Rp 754,33 triliun.
Nominal itu setara dengan 80,65% dari total nilai kredit yang digelontorkan perusahaan sebanyak Rp 935,35 triliun.
Pencapaian rasio di angka 80% itu sebenarnya lebih cepat dari target Bank BRI yakni pada 2022 mendatang.
Hal ini bisa terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang memukul banyak sektor bisnis, tidak terkecuali UMKM.
Sebagai kompensasi, kredit BRI kepada korporasi tercatat mengalami penurunan hingga 7,33% secara tahunan.
Artikel menarik lainnya:
BRI Salurkan Kredit PEN Rp 35,8 Triliun, Melebihi Target Pemerintah
1,1 Juta UMKM Sudah Go Digital Sejak Gerakan Bangga Buatan Indonesia Bergulir
Bank BRI Catat Peningkatan Permintaan Kredit Sektor Pariwisata