Ditengah kondisi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, Bank BRI masih berhasil mencetak laba sebesar Rp 18,66 triliun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meski angka ini menandakan BRI mengalami penurunan laba sebesar 45,70% dari tahun 2019, pencapaian ini tetaplah sangat baik.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan bahwa ada satu bulan dimana perseroan sempat tidak membukukan laba sama sekali (Ayobandung, 07/02/2021).
Hal ini terjadi karena saat itu Bank BRI mengalokasikan seluruh sumber daya untuk restrukturisasi demi menyelamatkan nasabah UMKM.
Gejolak ekonomi akibat pandemi merupakan krisis terberat yang dialami oleh BRI Group.
Tahun sulit itu sanggup dilalui dengan pertumbuhan positif setelah fokus menyelamatkan UMKM dan menjadi mitra Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah.
Bank BRI memberi kontribusi lebih dari 60% dalam setiap program PEN, sehingga dampak positif bisa dirasakan oleh nasabah dan masyarakat.
Peran BRI dalam menjalankan fungsi sebagai agent of development terlihat dari penyaluran kredit yang tetap tumbuh positif.
Hingga akhir Desember 2020, BRI tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen Year on Year.
Laba Bank BRI juga berasal dari pertumbuhan kredit mikro, kecil dan menengah, serta konsumer secara signifikan.
Sunarso menambahkan bahwa tantangan yang ada saat ini adalah mencari sumber pertumbuhan baru demi menjaga performa apik.
Fokusnya ada dua, yaitu menaikkan kelas nasabah lama dan mencari sumber pertumbuhan baru di segmen yang lebih kecil dari mikro.
Kinerja kuat Bank BRI juga diapresiasi oleh investor, tercermin dari saham BBRI yang mampu menembus harga sebelum pandemi.
Artikel menarik lainnya:
GOOGLE WEB STORIES Agenbrilink.net
Bank BRI Sudah Salurkan Kredit UMKM Rp 28,7 Triliun per Agustus 2020
Penjualan Sukuk Ritel SR013 Melalui BRI Tembus Rp 371 Miliar
Bank BRI Catatkan Laba Bersih Semester I 2020 Rp 10,2 Triliun