Bank BRI mencatat pertumbuhan transaksi perbankan melalui platform digital selama pandemi Covid-19, bahkan mengungguli transaksi fisik melalui mesin ATM.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pada akhir Maret 2021, BRI mencetak pertumbuhan transaksi internet banking sebesar 163,2 persen secara Year on Year (YoY).
Jumlah 1,1 miliar transaksi milik internet banking lebih tinggi daripada transaksi di mesin ATM yang hanya tumbuh 9,1 persen YoY.
Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BRI, menambahkan bahwa transaksi digital melalui BRImo bahkan meningkat hingga 402,6 persen YoY (Kompas, 31/07/2021).
Mengingat kondisi pandemi yang masih berlangsung, BRI memroyeksikan tren pertumbuhan transaksi online masih akan berlangsung dalam jangka waktu lama.
Maka dari itu, Aestika memperkirakan keberadaan kantor fisik BRI secara alami akan berkurang.
Secara tidak langsung, pandemi telah mengakselerasi proses digitalisasi industri, tidak terkecuali di dunia perbankan.
Per akhir Maret 2021, BRI tercatat memiliki kantor cabang dan unit kerja sebanyak 9.241 kantor.
Angka itu sudah berkurang sebanyak 341 kantor jika dibandingkan dengan jumlah outlet konvensional pada Maret 2020.
BRI akan terus mengedepankan transformasi digital untuk menjawab kebutuhan transaksi nasabah, baik itu di sisi bisnis, ekonomi, dan internal process.
Aestika menambahkan bahwa pengembangan jaringan BRI akan fokus pada penambahan Agen BRILink yang pada Juni 2021 jumlah mencapai 465.000 agen.
Terkait dengan kondisi pandemi, BRI menghimbau nasabahnya untuk beralih ke transaksi digital.
Nasabah bisa menikmati layanan internet banking dan mobile banking (BRImo) yang bisa diunduh di Google Play Store.
Artikel menarik lainnya:
Transaksi Online BRI Melonjak Hampir 100 Persen Selama Pandemi
Berkenalan dengan BRImo, Aplikasi Digital Banking BRI untuk Kaum Milenial