Menurut Direktur Utama Bank BRI, kemajuan digitalisasi turut menghadirkan tantangan tambahan, tidak terkecuali bagi sektor perbankan dan keuangan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sunarso menyatakan bahwa salah satu hal terpenting yang harus disiapkan adalah kecakapan sumber daya manusia (Kumparan, 27/10/2020).
Dalam webinar 21 Oktober 2020 itu, Sunarso menegaskan kesiapan digitalisasi juga harus dibarengi dengan kesigapan manusianya agar tidak ada ketertinggalan.
Sektor keuangan perlu benar-benar memperhatikan tantangan digitalisasi, sehingga jangan sampai mengorbankan karyawan dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Tantangan selanjutnya adalah menentukan sektor yang perlu perlakuan digital karena tidak semua posisi di lembaga keuangan bisa digantikan oleh teknologi.
Dengan kata lain, segmen layanan perbankan tetap membutuhkan sentuhan humanisme.
Sunarso menegaskan bahwa daripada melakukan PHK pada karyawan, lebih baik mengalihkan SDM ke posisi lain, seperti divisi marketing.
Tantangan lain dari digitalisasi bagi Bank BRI adalah meningkatkan pola pikir dan cara kerja manusianya agar sesuai dengan perkembangan terkini.
Transaksi digital Bank BRI terus mengalami kenaikan hingga 6 juta transaksi per hari selama pandemi Covid-19.
Dari angka itu, transaksi pembayaran digital dan pinjaman digital Bank BRI masing-masing meningkat 30 persen.
Kaspar Situmorang, Executive Vice President Digital Center of Excellence Division BRI, mengungkapkan perseroan membukukan volume transaksi senilai Rp 482 triliun per Mei.
Selain tantangan, perkembangan digitalisasi perbankan memberikan hikmah yang cukup besar bagi Bank BRI.
Artikel menarik lainnya:
BRI Gencarkan Transaksi Keuangan Lewat Agen BRILink
Bank BRI Sudah Salurkan Kredit UMKM Rp 28,7 Triliun per Agustus 2020