Terkait dengan penyaluran kredit, Bank BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan positif hingga September 2020, bahkan memproyeksikan tumbuh 5% tahun ini.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan bahwa dalam kondisi sulit seperti ini, bank berperan penting sebagai penggerak perekonomian (Bisnis, 17/10/2020).
Salah satu cara untuk memberi napas dalam pertumbuhan ekonomi adalah dengan menyalurkan kredit.
Bank BRI bersikeras untuk terus mendorong kredit tumbuh meski memiliki beragam risiko seperti restrukturisasi dan kelesuan permintaan pembiayaan.
Sunarso bahkan menegaskan bahwa pihaknya berani mengambil keputusan untuk tidak mundur agar menjaga kestabilan ekonomi.
Meskipun begitu, Bank BRI tetap membuat perhitungan cermat di tengah ekspansi kreditnya, salah satunya adalah restrukturisasi.
Tercatat Bank BRI telah melakukan restrukturisasi kredit bermasalah senilai Rp 191,49 triliun yang melingkupi 2,95 juta debitur.
Perseroan akan lebih mudah dalam melakukan perluasan penyaluran dana jika sudah memetakan potensi kredit yang bermasalah.
Adapun ekspansi kredit tersebut difokuskan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bank BRI menyadari bahwa dibandingkan usaha korporasi, krisis pandemi Covid-19 memberi dampak yang lebih besar kepada UMKM.
Akan tetapi, UMKM mampu tumbuh lebih cepat, sehingga Bank BRI memfokuskan penyaluran kredit ke sektor tersebut, khususnya usaha mikro.
Perseroan mengantongi strategi lain, yaitu menyalurkan kredit kepada kelompok usaha yang sudah terbantu oleh stimulus pemerintah.
Oleh karena itu, Sunarso tetap optimis untuk memasang target kredit tahun 2020 tumbuh di angka 5%.
Hingga September 2020 sendiri kinerja industri perbankan nyaris stagnan di posisi 0,12% secara Year on Year (YoY).
Artikel menarik lainnya:
Syarat BRI Untuk Nasabah Penerima Bantuan Kredit Rp 2,4 Juta