Bank BRI melakukan optimalisasi transformasi digital untuk mempercepat pertumbuhan kredit mikro bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Perseroan sendiri menargetkan portofolio kredit UMKM berada di angka 85 persen dari total kredit.
Sepanjang kuartal I tahun 2021, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 914,19 triliun dengan porsi kredit UMKM 80,6 persen.
Statistik ini meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 78,31 persen.
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi, kredit mikro menjadi penopang pertumbuhan kredit Bank BRI.
Hingga Maret 2021 saja Bank BRI mampu menyalurkan kredit mikro senilai Rp 360 triliun atau tumbuh 12,43 persen secara YoY.
Sunarso, Direktur Utama BRI, menyatakan bahwa usaha mikro merupakan DNA dari BRI, sehingga perseroan melakukan re-focusing kepada segmen UMKM (Tempo, 09/06/2021).
Penggenjotan portofolio mikro dilakukan BRI melalui program Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bisnis mikro merupakan usaha yang berbasis pada komunitas, sehingga BRI harus merumuskan program yang menjangkau masyarakat hingga ke lapisan bawah.
Perseroan mampu menjangkau masyarakat luas berkat bantuan 27 ribu pemasar tenaga mikro atau Mantri BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bank BRI menjamah perluasan pasar mikro dengan dua strategi, yaitu menumbuh-kembangkan nasabah lama dan mencari sumber pertumbuhan baru.
Pencarian sumber baru Bank BRI dilakukan dengan menyentuh segmen UMKM yang lebih kecil, yaitu ultra mikro.
Kemenkop dan UKM mencatat ada 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, dengan 30 juta diantaranya belu memdapat akses pendanaan formal.
Artikel menarik lainnya:
BRI Dorong UMKM Melek Digital dengan LinkUMKM