Hingga September 2020, BRI sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke UMKM senilai Rp 90,1 triliun atau lebih dari setengah kuota yang tersedia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Nominal itu setara dengan 64 persen dari total kuota KUR BRI di tahun 2020 yakni Rp 140,2 triliun.
Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, berharap penyaluran KUR secara cepat dapat mendukung perekonomian ekonomi nasional (Idntimes, 16/10/2020).
Target pemulihan ini dikhususkan untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19.
Dukungan kepada UMKM menjadi penting karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Bank BRI dapat mewujudkan penyaluran KUR yang tepat dan efisien ke pelaku UMKM karena memiliki ekosistem yang mendukung.
Supari membuktikan keefektifan penyaluran KUR dengan fakta minimnya Non Performing Loan (NPL) KUR BRI sepanjang 2020 di angka 0,04 persen.
Adapun ekosistem pendukung yang dimaksud melingkupi beragam sisi, seperti ekosistem pasar, desa, dan digital.
Kombinasi tiga ekosistem tersebut memudahkan Bank BRI dalam memberi pelayanan perbankan kepada nasabah.
Penyaluran dana KUR BRI sudah dinikmati oleh lebih dari 3,3 juta debitur UMKM.
Pelaku usaha sektor perdagangan merupakan salah satu porsi penerima terbesar, dengan nominal Rp 36,3 triliun dan 1,2 juta debitur.
Setelahnya, ada 1,2 juta debitur lain dengan nilai mencapai Rp 28,8 triliun yang berasal dari sektor pertanian.
Perseroan juga menyalurkan KUR ke pelaku usaha di industri pengolahan, perikanan, dan jasa lainnya.
Adapun total debitur di ketiga sektor ini masing-masing adalah 406 ribu orang, 65 ribu orang, dan 455 ribu orang.
Artikel menarik lainnya:
Pengrajin di Sumedang Bangkit Berkat KUR BRI