Meski berada di masa pandemi, Bank BRI masih melihat peluang penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk menyasar perekonomian sektor riil.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Secara umum, pandemi membuat warga menahan diri untuk mengajukan kredit dan mengembangkan usaha.
Namun, Bank BRI tengah gencar menyalurkan KUR Super Mikro untuk pengusaha rumah tangga yang ingin meningkatkan modal usaha.
Adapun plafon kredit yang disalurkan berada di kisaran angka Rp 2 juta hingga Rp 10 juta.
Yogie Harris Nainggolan, Pemimpin Cabang BRI Singaraja, mengungkapkan kredit ini merupakan pinjaman tanpa agunan dengan subsidi bunga dari pemerintah (Radar Bali, 18/09/2020).
Bank BRI menetapkan bunga nol persen hingga Desember 2020, sedangkan untuk selanjutnya akan mengikuti bunga KUR.
Kredit ini dikhususkan untuk sektor usaha rumah tangga yang biasanya memakai modal sendiri dan jarang berhubungan dengan perbankan.
Bank BRI ingin memperluas skala usaha mereka sehingga dapat memberi dampak yang besar bagi perekonomian warga setempat.
Hal ini bisa tercapai karena jika skala usaha meningkat, tentu UMKM juga akan menyerap tambahan tenaga kerja.
Yogie menyatakan bahwa pihaknya melihat sektor usaha rumah tangga masih tahan banting di masa pandemi ini.
Langkah ini terbukti berhasil, Yogie mengklaim angka penyaluran kredit Semester I 2020 meningkat hingga Rp 18 miliar, salah satunya berasal dari KUR Super Mikro.
Kondisi debitur yang diterima Yogie bermacam-macam, untuk saat ini yang kebanyakan mengajukan restrukturisasi datang dari pelaku sektor pariwisata.
Artikel menarik lainnya:
KUR Super Mikro BRI Khusus Nasabah Baru
Bank BRI Catat Peningkatan Permintaan Kredit Sektor Pariwisata
Berkat Kupedes Bangkit dari BRI, Pelaku UMKM di Lampung Buka Bisnis Baru