Bank BRI melalui saham BBRI mampu menutup perdagangan pasar modal di penghujung tahun 2020 pada level yang kuat, yakni di angka Rp 4.170 per saham.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kondisi ini mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi langkah Bank BRI yang memilih fokus untuk menyalurkan berbagai program stimulus dari pemerintah.
BRI tercatat telah menelurkan beragam bentuk bantuan, khususnya yang menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Beberapa bantuan itu seperti subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), restrukturisasi pinjaman, serta dana hibah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan bahwa nilai saham BBRI tumbuh nyaris dua kali lipat (Sindonews, 11/01/2021).
Pada 18 Mei 2020 silam saham Bank BRI sempat menyentuh level terendah di harga Rp 2.160 per unit.
Adapun kenaikan harga saham tersebut membuat kapitalisasi pasar Bank BRI menembus angka Rp 514 triliun di penutupan bursa 2020.
Nominal ini menjadikan BRI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.
Sunarso menegaskan bahwa harga saham BBRI yang kembali pulih mendekati harga sebelum pandemi menunjukkan respons positif pasar terhadap BRI.
Tidak hanya menyalurkan banyak stimulus, BRI juga menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik saat penerapan kebijakan.
BRI tidak ugal-ugalan untuk membukukan laba secara agresif, tetapi juga mempertimbangkan bantalan yang cukup mengingat situasi ekonomi belum aman.
Direktur Utama Bank BRI tersebut berharap stabilnya harga saham BBRI membuat perseroan semakin tangguh menghadapi tantangan di masa depan.
Artikel menarik lainnya:
Keren, Saham BRI Cuan 100% dalam Hitungan Bulan