Bank Indonesia (BI) mendukung perluasan digitalisasi segala aspek ekonomi masyarakat, termasuk web pasar BRI Bali yang menaungi pasar-pasar tradisional.
Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, mengungkapkan perluasan digital ini akan berhasil apabila ada kerja sama yang baik dari banyak pihak (Pikiran Rakyat, 30/09/2020).
Beberapa pihak tersebut meliputi bank penyelenggara (BRI), BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemda Provinsi, Pemkot Bali, dan masyarakat sebagai pengguna.
Trisno menyatakan itu dalam acara ‘Digitalisasi Pembayaran dan Soft Launching Web Pasar Provinsi Bali’ pada 24 September 2020.
Adanya kerja sama yang baik dapat terlihat dari banyaknya pasar yang telah bergabung, yakni 140 pasar dan 2.398 pedagang.
Secara pribadi, dirinya sangat mengapresiasi BRI yang telah menyelenggarakan soft-launching Web Pasar BRI Bali.
BI sangat mendukung perluasan digitalisasi pasar tradisional sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.
Selama pandemi Covid-19, transaksi digital dapat menghindarkan masyarakat dari keramaian dan aktivitas jual beli tatap muka.
Meski pasar tradisional adalah jantung ekonomi masyarakat, kita juga harus mempertimbangkan faktor contactless, cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CCHSE).
Oleh karena itu, ekosistem digital menjadi jalan keluar yang baik untuk semua pihak dimana transaksi dapat dilakukan tanpa harus bertemu.
Adapun konsep digitalisasi pasar ini meliputi penggunaan platform online, kurir daring, pembayaran cashless, serta penurunan aktivitas di ruang publik.
Program web pasar BRI Bali diharapkan dapat membangkitkan aktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dan perekonomian Bali pada umumnya.
Artikel menarik lainnya:
Bank BRI dan REI Bali Jalin Kerja Sama
Peran Web Pasar BRI Untuk Warga Lumajang
Mantri BRI Ini Bantu Pedagang Tradisional di Malang Kembangkan Web Pasar