Pandemi Covid-19, dengan segala kebijakan pembatasan aktivitas fisik yang menyertainya, memaksa para pelaku ekonomi untuk melakukan transformasi usaha ke ekosistem digital.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Tidak terkecuali bagi layanan jasa perbankan, mengingat bank tergolong sebagai tempat berisiko tinggi karena memiliki kerumunan nasabah dan pertukaran barang fisik (uang).
Menanggapi kondisi ini, Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan perseroan membuka peluang untuk mengonversi salah satu anak usahanya menjadi bank digital (Cnbcindonesia, 26/07/2020).
Pernyataan itu diucapkan oleh Sunarso dalam webinar berskala nasional berjudul The Future of Digital Banking yang turut dihadiri oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai keynote speaker.
Bank BRI sendiri saat ini memiliki beberapa anak usaha, seperti PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), dan PT BRI Ventura Investama Tbk.
Sunarso menyatakan bahwa jika memang dibutuhkan, BRI Agro adalah yang paling memungkinkan untuk dikonversi menjadi bank digital.
Bank BRI sendiri tercatat telah terlibat dalam industri digital melalui BRI Ventura yang sudah banyak berkolaborasi dengan perusahaan startup dan financial technology (fintech).
Secara grup, Bank BRI memang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan layanan digital, salah satunya dengan mengeluarkan produk kredit digital.
Saat ini, Bank BRI memiliki produk kredit digital bernama Ceria, sedangkan produk BRI Agro dinamai Pinang (Pinjaman Tenang).
Jika memang jadi dieksekusi, konversi ini diharapkan mampu mengoptimalkan layanan keuangan berbasis digital.
Artikel menarik lainnya: