Bank BRI berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satu langkah yang dilakukan oleh perseroan adalah memacu penyaluran kredit yang lebih kompetitif untuk segmen UMKM.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah unit usaha mikro dan ultra mikro mencapai 64,6 juta usaha pada 2019.
Angka itu setara dengan 98,67% dari total unit usaha di Indonesia.
Dengan kapasitas sebesar itu, unit usaha mikro mampu menyedot sekitar 109,8 juta tenaga kerja di Indonesia.
Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, menyatakan bahwa unit usaha ultra mikro menyumbang Rp 5,9 triliun terhadap PDB Indonesia (Cnbcindonesia, 03/07/2021).
Supari meyakini bahwa usaha mikro adalah penopang pertumbuhan bisnis BRI yang utama di masa depan.
Perseroan menargetkan UMKM mikro mampu menyerap 45% dari total penyaluran kredit Bank BRI pada 2025.
Apabila jasa layanan keuangan formal mampu menopang kebutuhan usaha segmen mikro, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas bawah dapat terjaga.
Hingga kuartal I/2021, porsi kredit UMKM mencapai 80,6% dari total portofolio kredit Bank BRI.
Pelaku usaha segmen mikro mampu menjadi penopang pertumbuhan kredit BRI di tengah gejolak kondisi ekonomi akibat pandemi.
BRI tercatat mampu menyalurkan kredit UMKM mikro sebesar Rp 360 triliun hingga Maret 2021.
Bank BRI memperkirakan hingga 2025 terdapat lebih dari 45 juta usaha mikro yang berpotensi menyerap kredit.
Supari berpendapat bahwa apabila Bank BRI mampu menyelesaikan masalah pembiayaan segmen UMKM mikro, maka layanan-layanan keuangan lain juga akan tumbuh.
Artikel menarik lainnya:
KPR BRI Virtual Expo 2021 Menyasar Segmen Milenial