Selain menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRI juga memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pengembangan Desa BRILian.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pemberdayaan pelaku usaha menjadi kunci penting dalam meningkatkan potensi dan kemampuan UMKM di Indonesia.
UMKM sendiri memberi kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Namun, di satu sisi UMKM juga menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.
Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, mengungkapkan perseroan sedang fokus mengembangkan konsep UMKM yang terintegrasi dengan kementerian/lembaga (Metropolitan, 09/11/2020).
Konsep pemberdayaan ini dijalankan secara komprehensif agar dapat dimonitor dengan baik.
Bank BRI menjalankan program pemberdayaan UMKM dengan tiga fase, yakni fase dasar, integrasi, dan interkoneksi.
Pada fase dasar, BRI melakukan mapping UMKM dengan self-assessment menggunakan indikator yang sudah disiapkan.
Kemudian, Bank BRI mengintegrasikan sistem dan database dengan kementerian/lembaga terkait agar tercipta data center UMKM.
Di tahap terakhir, integrasi database dilakukan secara lebih luas hingga instansi ekternal yang terkait dengan perizinan, sertifikasi halal, dan ekspor.
Dalam proses pemberdayaan UMKM, perseroan memberikan literasi dasar, bisnis, dan digital berjenjang sesuai level entrepreneurship.
Literasi dasar mencakup inklusi keuangan (pengenalan produk dan jasa perbankan) dan manajemen keuangan dasar.
Sedangkan literasi bisnis bermaterikan kapasitas manajerial, kepemimpinan, budaya inovasi, dan pola pikir jangka panjang.
Adapun pemberian literasi digital adalah untuk mendorong UMKM agar go modern, go digital, go online, dan go global.
BRI mengembangkan UMKM dan Desa BRILian bekerja sama dengan Kementerian Desa agar tercipta desa yang bisa menghidupi dirinya sendiri.
Artikel menarik lainnya:
Kontribusi BRI Terhadap UMKM Melalui Pengusaha Muda BRIlian
Bank BRI Salurkan Kredit Rp 180 Triliun ke 2,8 Juta UMKM
Bank BRI Telah Salurkan Bantuan Rp 106,9 Miliar Selama Pandemi