Bank BRI berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 10,2 triliun pada paruh pertama tahun 2020 meski dihadang gejolak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meskipun terhitung tinggi, namun perolehan laba tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,16 triliun.
Kondisi ini disebabkan oleh adanya tekanan di sisi pendapatan bunga dan beban bunga yang relatif stagnan (Bisnis, 21/08/2020).
Pencapaian laba bersih dari Bank BRI tidak terlepas dari pendapatan bunga sebesar Rp 54 triliun dan beban bunga yang tertahan di angka Rp 17 triliun.
Sedangkan untuk pendapatan nonbunga mengalami kenaikan, khususnya pada sisi peningkatan nilai wajar aset spot dan derivatif, serta pendapatan komisi dan administrasi.
Beban pencadangan tercatat justru turun dari semester pertama tahun lalu, yakni dari angka Rp 9,64 triliun menjadi Rp 8,88 triliun.
Bank BRI juga meningkatkan beban tenaga kerja dari periode yang sama tahun lalu, yaitu dari Rp 11,8 triliun menjadi Rp 13,7 triliun.
Perseroan juga menghapus buku kredit bermasalah senilai Rp 6,4 triliun pada akhir Juni 2020.
Sedangkan untuk nilai restrukturisasi tercatat Rp 213 triliun, naik jauh dari periode tahun lalu yang berada di nominal Rp 43 triliun.
Bukan hanya restrukturisasi kredit, nilai penyaluran kredit Bank BRI juga meningkat dari Rp 877,44 triliun di periode tahun lalu menjadi Rp 886,91 triliun.
Adapun perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 1.045 triliun hingga akhir semester I 2020.
Artikel menarik lainnya:
Syarat dan Cara Mendapatkan Uang Spesial Rp 75.000
Wealth Management BRI Hampir Menyentuh Rp 130 T di Masa Pandemi
Bank BRI Telah Salurkan Bantuan Rp 106,9 Miliar Selama Pandemi