Sejumlah bank besar, termasuk Bank BRI, berpeluang untuk kembali menurunkan suku bunga kredit tahun ini mengikuti kebijakan dari Bank Indonesia (BI).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!BI sendiri telah memangkas bunga acuan secara bertahap sepanjang tahun 2020 sebesar 1,25 persen.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga kredit di segmen konsumsi telah turun 0,56 persen pada Oktober 2020.
Sedangkan rata-rata bunga Kredit Modal Kerja (KMK) turun 0,71 persen dan kredit investasi turun sebanyak 0,8 persen.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank BRI, menyatakan bahwa BRI masih berpeluang untuk menurunkan bunga kredit mengikuti kondisi pasar dan persaingan (Kontan, 16/01/2021).
BRI telah menawarkan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah untuk pelaku usaha level mikro.
Oleh karena itu, peluang penurunan suku bunga kredit kemungkinan dialokasikan untuk segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
OJK sendiri memang mendorong bank untuk menurunkan suku bunga kredit untuk mempercepat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Untuk itu, OJK juga meminta bank untuk menurunkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) agar bunga kredit bisa segera turun.
Haru memperkirakan NIM BRI tahun ini masih mengalami tekanan seiring kondisi ekonomi yang belum pulih benar.
Sunarso, Direktur Utama BRI, mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga pinjaman tidak diikuti oleh kenaikan pertumbuhan pinjaman.
Maka dari itu, dirinya menegaskan bahwa penurunan suku bunga kredit tidak serta-merta bisa mengatrol pertumbuhan kredit.
Untuk merangsang respon pasar, BRI telah melakukan skema penurunan bunga melalui restrukturisasi kredit terhadap debitur yang terdampak pandemi Covid-19.
Artikel menarik lainnya:
Wah, BRI Membuka Peluang Kolaborasi dengan Fintech demi Genjot Inklusi
3.450 UMKM di Bojonegoro Sudah Mendaftar BPUM Penerima 2,4 Juta