Dari target dana aksi korporasi rights issue BRI hampir 96 triliun, perseroan akan menggunakan 70% diantaranya untuk modal kerja bisnis ultra mikro.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, Direktur Keuangan BRI, mengungkapkan dana sebesar Rp 54,7 triliun dipakai untuk penyertaan BRI di Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) (Cnbcindonesia, 11/09/2021).
Dana cash yang diterima senilai Rp 41 triliun akan dialokasikan untuk modal kerja dan pengembangan ekosistem bisnis mikro dan kecil.
Seperti yang sudah diketahui, pemerintah akan membentuk holding ultra mikro melalui penggabungan Bank BRI, Pegadaian, dan PNM.
Sunarso, Direktur Utama BRI, menyatakan rights issue dan holding ultra mikro adalah wadah untuk mempermudah pengusaha mikro naik kelas.
Bank BRI memiliki value untuk memberikan pertumbuhan sustain dan mencari sumber pertumbuhan baru.
Penggabungan tiga perusahaan akan mempermudah kerja perseroan dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.
Dua poin tantangan yang dihadapi untuk menumbuhkan usaha mikro adalah cost dan lokasi usaha yang tersebar di seantero Indonesia.
Adapun tantangan tersebut bisa diselesaikan dengan menggunakan dua cara, yaitu memberikan sumber pendanaan dan menjadikan mereka sebagai usaha digital.
Proses digitalisasi dipercaya mampu menurunkan operational cost dan operational risk, sehingga pelaku usaha bisa segera naik kelas.
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung memaksa percepatan digitalisasi di semua lini bisnis, jadi pelaku usaha tidak boleh ketinggalan kereta.
Aksi korporasi rights issue BRI sedikit banyak mendapatkan penilaian positif dari publik, sehingga investor saham bisa mempercayakan dananya ke BBRI.
Artikel menarik lainnya:
Saham BBRI Makin Layak Dikoleksi Berkat Right Issue