BRI Agro terus melakukan pengembangan di dunia digital, khususnya pada platform online Pinjam Tenang (Pinang) untuk menyalurkan kredit ke nasabah payroll.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ke depannya, Pinang akan diperluas untuk dapat memberikan pinjaman kredit kepada debitur non-payroll.
Pinang sendiri merupakan platform Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang baru bisa dimanfaatkan oleh nasabah BRI Group.
Ebeneser Girsang, Direktur Utama BRI Agro, mengungkapkan bahwa melalui Pinang, pihaknya sudah menyalurkan pinjaman kredit sebesar Rp 60 miliar (Investor, 21/09/2020).
Dirinya berpendapat bahwa nilai tersebut tergolong kecil karena bank masih menyalurkan pinjaman dengan hati-hati.
Pinang merupakan media digital loan pertama di Indonesia dan BRI Agro bermain di area nasabah payroll yang sangat aman.
BRI Agro butuh data yang kuat untuk dapat bergerak ke lingkup non-payroll.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ebeneser dalam acara bertema Transformasi Digital di Sektor Agribisnis dalam rangka HUT BRI Agro ke-31.
Sektor agribisnis memiliki potensi yang sangat besar, untuk menyasarnya BRI Agro perlu beberapa informasi seperti data petani, luas tanah, dan koordinat tanah.
Setelah mengumpulkan data, BRI Agro dapat menentukan besaran pinjaman serta sifat pengawasan yang full digital atau tidak.
Dikarenakan oleh sifat kredit agribisnis yang spesifik, jadi pihak bank masih menunggu kesiapan untuk peluncuran program.
Selain pinjaman kredit kepada non-payroll, perseroan juga sedang mengembangkan platform simpanan digital.
Ebeneser memastikan pihaknya tidak hanya berhenti di digital loan, namun juga akan merambah ke digital saving dan layanan perbankan lainnya.
Artikel menarik lainnya:
Rencana BRI Untuk BRI Agro dan BRI Syariah
BRI Jadi Bank Terbaik Indonesia di Daftar Top 1.000 World Banks