Bank BRI membawahi delapan anak perusahaan yang dimiliki secara mayoritas, dua diantaranya yang sudah melantai di bursa adalah BRI Syariah dan BRI Agro.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank BRI, berharap semua anak perusahaan mampu memberikan tambahan pendapatan untuk induk (Bisnis, 19/09/2020).
Kapasitas untuk menghasilkan fee menjadi penting karena ke depannya tidak semua pendapatan perbankan datang dari interest income.
Pihaknya bahkan berharap ketergantungan terhadap interest income mulai dikurangi secara perlahan.
Oleh karena itu, pertumbuhan non-interest income terus digenjot, termasuk dari BRI Syariah dan BRI Agro.
Kedua anak perusahaan itu diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menggarap potensi pertumbuhan bisnis syariah dan digital lending.
BRI Agro sudah mulai bergerak di lini digital lending melalui peluncuran aplikasi Pinang pada awal tahun 2019.
Dengan tawaran suku bunga murah dan kemampuan menyimpan dana nasabah, aplikasi ini meningkatkan daya saing perseroan dengan fintech lain.
Melalui BRI Agro, perseroan fokus mengembangkan segmen bisnis yang bisa mendorong penambahan nasabah baru melalui digital lending.
Sedangkan untuk bisnis syariah juga memiliki potensi bisnis yang tidak kalah besar.
Terlebih lagi, model bisnis perbankan syariah memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi ketimbang perbankan konvensional.
BRI Syariah sedang dalam proses penyelesaian transfer aset dari konvensional ke syariah sesuai dengan implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh.
Selain BRI Agro dengan digital lending, perseroan juga melihat peluang penambahan nasabah baru di segmen syariah.
Haru menyatakan bahwa BRI Syariah akan melakukan ekspansi bisnis ke segmen-segmen yang relatif tidak bisa dilakukan oleh perbankan konvensional.
Artikel menarik lainnya:
Pesta Rakyat Simpedes BRI 2020 Digelar Secara Virtual