Aktivitas rights issue Bank BRI atau penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu akan memberikan dampak kepada saham BBRI.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Indra Then, Analis Investment Banking PT Panin Sekuritas, mengungkapkan bahwa rights issue BRI memiliki prospek positif (Cnbcindonesia, 16/07/2021).
Adapun efek positif bisa terjadi karena sebenarnya transaksi rights issue bermanfaat untuk aspek finansial mikro landing.
Setelah ini, hal yang perlu diperhatikan dari rights issue BBRI adalah kapan eksekusi dan berapa besar dana yang akan dihimpun.
Selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), negara juga punya rencana untuk menyetorkan saham dalam bentuk selain uang (Inbreng).
Oleh karena itu, BBRI akan menjadi pemegang saham mayoritas, serta membawahi Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani).
Konsolidasi keuangan antara Bank BRI, Pegadaian, dan PNM sejalan dengan bisnis BRI yang fokus ke pendanaan UMKM mikro.
Indra memberi saran kepada investor untuk update informasi dan mengalkulasi harga karena rights issue melibatkan transaksi jumbo.
Sampai mendapatkan persetujuan, perusahaan akan membuat prospek mengenai jumlah dan waktu penerbitan saham.
Seperti yang telah diketahui, aktivitas rights issue BBRI adalah bagian dari agenda pembentukan holding BUMN Ultra Mikro.
BRI bersama Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro.
Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50.
Nilai itu setara dengan perwakilan sebanyak-banyaknya 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Artikel menarik lainnya:
BRI Diperkirakan Raup Dana Rp 96,5 Triliun dari Rights Issue BRI