Hingga 11 Oktober 2021, Bursa Efek Indonesia mencatat 24 perusahaan yang melakukan aktivitas penambahan modal serupa dengan rights issue BRI.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Aktivitas rights issue ini juga dikenal dengan istilah penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Total dana yang terkumpul dari HMETD 24 perusahaan tersebut mencapai Rp 153,77 triliun.
I Gede Nyoman Yetna Setia, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengungkapkan penggalangan dana dari rights issue tahun ini menunjukkan angka yang relatif tinggi (Cnbcindonesia, 15/10/20210.
Nominal right issue terbesar tetap berasal dari rights issue BRI dengan nilai Rp 98,9 triliun.
Nyoman menambahkan bahwa korporasi giat melakukan penambahan modal mengingat kondisi pasar modal terus bergerak dengan sentimen positif.
Kondisi ini adalah buah dari perkembangan ekonomi global dan dukungan regulator dalam negeri terkait penanganan pandemi Covid-19.
Adanya tren positif di pasar modal, termasuk BBRI, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap penggalangan dana melalui pasar modal.
Indikator tren positif juga terlihat dari pertumbuhan investor dan jumlah emiten yang menghimpun dana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga 11 Oktober 2021, tercatat ada 38 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan jumlah dana terhimpun Rp 32,14 triliun.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menjelaskan jumlah investor pasar modal per September meningkat 65,74% dibandingkan Desember 2020.
Aktivitas rights issue BBRI dipercaya menjadi salah satu faktor yang meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Investor menjadi optimis terhadap pertumbuhan pasar modal akibat aksi korporasi jumbo rights issue BRI.
Artikel menarik lainnya:
Saham BBRI Makin Layak Dikoleksi Berkat Right Issue