Postur keuangan Bank BRI tetap tumbuh positif walaupun portofolio BRIsyariah sudah di-merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) per kuartal I/2021.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Seperti yang telah diketahui bahwa tiga bank syariah Himbara melakukan merger pada awal tahun, sehingga portofolio BRIsyariah bukan lagi milik Bank BRI.
Namun, perseroan masih mampu mencetak pertumbuhan aset sepanjang kuartal I/2021.
Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BRI, mengungkapkan bahwa kondisi itu menunjukkan kemampuan BRI dalam menjaga kinerja di tengah pandemi (Tempo, 02/06/2021).
Secara lebih rinci, per Desember 2020 BRIsyariah memiliki portofolio Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 49,37 triliun dan portofolio pembiayaan senilai Rp 40,05 triliun.
Setelah dilakukan merger, semua portofolio tersebut dialihkan dari BRI ke Bank Syariah Indonesia (BSI).
Selain pengalihan aset karena merger BSI, perseroan juga mengalihkan portofolio dan operasional layanan di Aceh kepada BRIsyariah.
Adapun pengalihan operasional layanan itu meliputi seluruh kantor dan e-channel, sehingga portofolio BRI yang dialihkan ke BSI terhitung sangat banyak.
Kegiatan pengalihan operasional di Aceh tersebut adalah komitmen BRI dalam menjalankan Peraturan Daerah No.11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah.
Total jaringan BRI di Aceh yang telah dialihkan adalah 11 kantor cabang, 15 kantor cabang pembantu, dan 94 BRI Unit.
Selain kantor cabang dan unit, ada 444 mesin ATM BRI yang saat ini sudah dimanfaatkan oleh BSI.
Aestika menjelaskan bahwa ada potensi sinergi yang besar antara BRI dan BSI, salah satunya dalam hal branchless banking.
Kebijakan merger BSI memberi manfaat positif untuk iklim keuangan karena BSI memiliki jaringan yang luas dan produk beragam.
Artikel menarik lainnya:
Pendaftaran BPUM eform BRI Tahap 2 Dibuka Hingga 28 Juni 2021