Dalam rangka memperluas segmen usaha, Bank BRI mengincar 30 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya usaha kelas ultra mikro.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dasar pertimbangan langkah ini adalah fakta bahwa masih banyak usaha ultra mikro yang belum terlayani oleh pembiayaan formal.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan bahwa dari 57 juta UMKM di Indonesia, baru sekitar 20% yang telah menerima pembiayaan perbankan (Cnbcindonesia, 28/02/2021).
Selain itu, ada 5 juta pelaku usaha yang melakukan pinjaman ke rentenir dengan bunga hingga 100-500% per tahun.
Tercatat 7 juta pengusaha ultra mikro meminjam uang ke kerabat dan 18 juta belum mendapat bantuan pembiayaan sama sekali.
Adapun Bank BRI berencana untuk menggarap 18 juta usaha ultra mikro tersebut agar bisa bankable dan masuk ke layanan formal.
Sunarso melanjutkan bahwa para usaha ultra mikro tersebut akan menjadi target nasabah dari Holding Ultra Mikro.
Adapun anggota Holding Ultra Mikro ini adalah Bank BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Dalam Holding Ultra Mikro yang digagas oleh Kementerian BUMN ini, perseroan tidak melakukan akusisi, melainkan sinergi.
Aksi korporasi bertujuan untuk membentuk holding dan bergerak ke arah yang sama, sehingga tidak jalan sendiri-sendiri.
Sektor ultra mikro yang memang menjadi pangsa pasar Bank BRI, Pegadaian, dan PNM perlu ditumbuhkembangkan dalam koridor pembiayaan lembaga formal.
Penggabungan tiga BUMN ini akan diawali dengan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) dari BRI.
Konten menarik lainnya:
GOOGLE WEB STORIES Agenbrilink.net
Daftar KUR BRI Rp 50 Juta Online, Syarat Mudah
KUR Tanpa Agunan Rp 10 juta dari Bank BRI
Bekerjasama dengan Shopee, Tokopedia, Bukalapak, BRI Bantu UMKM Indonesia Naik Kelas