Banyak pedagang kecil yang terbantu setelah menerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari pemerintah yang disalurkan melalui Bank BRI.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satunya adalah Veronica Sukirah yang sehari-harinya berdagang pakaian di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Pandemi Covid-19 memberi dampak yang signifikan ke penurunan penjualan Veronica.
Dirinya mengungkapkan kondisi pasar di tiga bulan awal pandemi sangat sepi, pembeli baru mulai bermunculan saat pemberlakuan masa new normal (Republika, 05/09/2020).
Sebelum pandemi, Veronica bisa meraup uang hingga Rp 200 ribu per hari, sedangkan sekarang ada pembeli saja sudah untung.
Singkat cerita, Veronica terpilih menjadi salah satu pedagang penerima Banpres Produktif Usaha Mikro melalui Bank BRI.
Pegawai BRI sampai mencarinya ke pasar untuk memberitahu informasi ini, akhirnya Veronica datang ke Bank BRI untuk mendapat dana bantuan.
Bantuan tambahan modal sebesar Rp 2,4 juta tersebut langsung masuk ke rekening tabungannya di Bank BRI.
Veronica lantas memakai dana bantuan ini untuk membeli empat kodi celana batik dari Pekalongan secara grosir.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan ini karena bisa bernapas melanjutkan usaha.
Veronica mengaku bahwa dirinya menjadi nasabah Bank BRI sejak ada pertemuan pedagang pasar sekitar September-Oktober lalu.
Sebagai lembaga penyalur BPUM terbesar di Indonesia, Bank BRI telah menyalurkan Rp 1,64 triliun kepada lebih dari 683 ribu pelaku usaha mikro.
Adapun BPUM ini sifatnya sebagai dana hibah untuk tambahan modal usaha, bukan pinjaman.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan saat ini pihaknya fokus mempercepat penyaluran berbagai stimulus pemerintah agar tepat sasaran.
Selanjutnya, akan muncul permintaan dan perseroan bisa menyalurkan kredit, sehingga roda ekonomi kembali berputar.
Artikel menarik lainnya:
Pedagang Pecel Penerima Banpres Produktif Rp 2,4 Juta via Bank BRI
BRI Sukseskan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro
Bank BRI Salurkan Dana Banpres Produktif Rp 1,64 Triliun Untuk Pengusaha Mikro