Hingga Oktober 2020, Bank BRI sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro senilai Rp 5,2 triliun kepada 590 ribu debitur seluruh Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, menyatakan bahwa perseroan akan mengoptimalkan penyaluran KUR agar perekonomian nasional terus membaik (Sindonews, 07/12/2020).
Melalui program ini, diharapakan pelaku usaha ultra mikro bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi usahanya di masa pandemi Covid-19.
Penyaluran KUR Super Mikro sendiri merupakan dukungan perseroan terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bank BRI tidak membatasi pinjaman hanya untuk pengusaha ultra mikro berpengalaman, namun juga pelaku usaha baru.
Pelaku usaha hanya perlu memenuhi syarat yang ditetapkan BRI, seperti mengikuti program pendampingan dan tergabung dalam kelompok usaha.
Sesuai namanya, layanan ini menyasar level usaha ultra mikro, serta korban PHK dan ibu rumah tangga yang memiliki usaha produktif.
Penyaluran KUR Super Mikro juga menjadi cara Bank BRI untuk memperluas penetrasi layanan perbankan ke masyarakat Indonesia.
Salah satu nasabah penerima KUR Super Mikro adalah Handika Prasetya yang sehari-harinya memproduksi peyek.
Pandemi membuat omzet kotornya mengalami penurunan signifikan dari Rp 1 juta menjadi hanya Rp 300 ribu per bulan.
Hal ini bisa terjadi karena mayoritas pembeli produk Handika adalah pekerja bandara yang mengalami pengurangan jam kerja saat pandemi.
Melalui bantuan seorang Mantri BRI, Handika menerima tawaran untuk mengikuti program KUR Super Mikro.
Handika mengaku dirinya tidak kesulitan untuk memenuhi syarat administrasi, sehingga dia bisa mengambil pinjaman dengan tenor 18 bulan.
Dirinya merasa sangat terbantu dengan KUR Super Mikro BRI dan akan menggunakan dananya untuk kelanjutan usaha.
Artikel menarik lainnya:
Bank BRI Sudah Salurkan Kredit UMKM Rp 28,7 Triliun per Agustus 2020