Bank BRI menerapkan dua strategi utama dalam menopang kinerja perusahaan di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi Covid-19.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan bahwa strategi pertama yaitu perseroan aktif melakukan review terhadap infrastruktur (Republika, 12/09/2021).
Adapun review ini mengacu pada protokol kesehatan, kebijakan restrukturisasi kredit, serta pengembangan produk yang adaptif terhadap perubahan perilaku masyarakat.
Strategi kedua adalah Bank BRI sigap membentuk cadangan kredit yang memadai untuk mitigasi dampak pandemi Covid-19 terhadap kelancaran kredit.
Penerapan dua strategi tersebut berhasil menjaga kinerja positif perseroan hingga akhir kuartal II/2021, baik dari sisi profitabilitas maupun balance sheet.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sunarso dalam event Public Expose BRI yang digelar secara virtual.
Pada kuartal II/2021, BRI mencatatkan aset sebesar Rp 1.411,6 triliun atau tumbuh 7,8 persen secara Year on Year (YoY).
Selain itu, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 912,1 triliun atau meningkat 5 persen secara YoY.
Pertumbuhan kredit Bank BRI selama pandemi Covid-19 didorong oleh segmen mikro yang tumbuh 17 persen YoY.
Sepanjang 2021, perseroan telah menyalurkan KUR Mikro kepada pelaku usaha yang membutuhkan senilai Rp 87 triliun.
Sunarso menegaskan bahwa kondisi ini sudah sejalan dengan aspirasi BRI untuk mencapai komposisi kredit mikro sebesar 45 persen pada 2025.
Pada kuartal II/2021 ini laba bersih perseroan tumbuh 22 persen YoY menjadi Rp 12,45 triliun.
Di tengah kondisi pandemi yang penuh tantangan, dirinya optimis mampu membawa Bank BRI untuk tetap tumbuh dan sustainable.
Artikel menarik lainnya:
BRI Paparkan Strategi Pengembangan UMKM di Forum PBB