Menggandeng Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur, Bank BRI Kanwil Surabaya memproyeksikan peningkatan dalam penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Adapun proyeksi tersebut meliputi pertumbuhan penyaluran KPR dari Rp 200 miliar menjadi sebesar Rp 2,2 triliun.
Tris Wahyu Herlina, Pemimpin BRI Kanwil Surabaya, mengungkapkan bahwa saat ini kontribusi KPR terhadap pembiayaan BRI Kanwil Surabaya masih relatif kecil (Sindonews, 30/09/2020).
Sektor KPR hanya mengambil dana sebesar Rp 2 triliun dari total pembiayaan di nominal Rp 40 triliun.
Mayoritas pembiayaan Bank BRI sendiri berasal dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kerja sama dengan REI memiliki konsep saling menawarkan, artinya perseroan menawarkan pada nasabah dan REI menawarkan pada developer.
Tris mengucapkan pernyataan itu usai pendatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan DPD REI Jawa Timur pada 24 September 2020.
Menurut Tris, secara umum kinerja KPR memang tidak naik secara signifikan.
Namun, pasar rumah di harga Rp 500-an juta cukup bagus, dimana nasabah KPR di segmen tersebut membeli rumah untuk hunian, bukan investasi.
BRI Kanwil Malang, misal, mengalami pertumbuhan KPR hingga 13%, sedangkan untuk BRI Kanwil Surabaya menyentuh 12%.
Melalui kerja sama ini, Tris menyiapkan tawaran suku bunga menarik.
Nasabah penerima Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mendapat bunga 5% per tahun, sedangkan nasabah non-subsidi sebesar 7,5% per tahun.
Pergerakan sektor konsumtif (KPR) dapat ikut menggerakkan ekonomi, mengingat banyak pengusaha yang berada di bawah lini bisnis ini.
Soesilo Efendy, Ketua DPD REI Jatim, berharap kerja sama ini dapat memunculkan terobosan baru dalam hal pembiayaan.
Artikel menarik lainnya:
Bank BRI dan REI Bali Jalin Kerja Sama