Sejak awal tahun hingga Agustus 2020, BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Semarang sudah menyetujui pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dari 700 debitur.
Wahyu Sulistiyono, Pemimpin Wilayah Bank BRI Semarang, memastikan penyaluran KPR di masa pandemi Covid-19 dilakukan secara lebih selektif (Tribunnews, 04/10/2020).
Adapun Bank BRI memperhatikan profesi dan jenis industri dari nasabah yang mengajukan KPR.
Wahyu menegaskan bahwa pihaknya tidak menetapkan syarat khusus, namun Bank BRI tetap memiliki protokol penyaluran kredit di masa pandemi.
Fokus penyaluran KPR dari Bank BRI Kanwil Semarang adalah calon debitur yang memiliki pendapatan tetap.
Selain itu, pekerjaan calon debitur juga bergerak di sektor industri yang tidak terdampak pandemi Covid-19.
Selama masa pandemi, Bank BRI Kanwil Semarang sudah menerima lebih dari 600 aplikasi pengajuan.
Dari jumlah tersebut, perseroan sudah merealisasikan 91,01 persen debitur yang dianggap layak menerima kredit.
Dirinya mengungkapkan bahwa kebanyakan debitur memiliki profesi yang tidak terdampak pandemi, seperti anggota ASN, TNI/Polri, dan pegawai BUMN.
Selain itu, ada juga nasabah KPR subsidi (FLPP) yang baru memiliki rumah pertama serta karyawan Bank BRI sendiri.
Para debitur tersebut meminati beragam tipe rumah sesuai dengan segmentasi dan preferensi masing-masing.
Nominal pengajuan KPR di Bank BRI sendiri mengalami peningkatan sebesar 10 persen secara Year on Year (YoY).
Adapun target penyaluran KPR untuk tahun 2020 sebesar Rp 2 triliun sudah berhasil terlampaui.
Pemimpin Bank BRI Kanwil Semarang ini berharap ekonomi masyarakat bisa kembali menggeliat agar perbankan lebih longgar dalam menentukan kebijakan.
Artikel menarik lainnya:
BRI Surabaya Gandeng REI Jatim Untuk Tingkatkan Penyaluran KPR
Bank BRI Sudah Salurkan Kredit UMKM Rp 28,7 Triliun per Agustus 2020