Telah bergulir rencana rights issue BRI dalam rangka pembentukan holding ultra mikro yang turut melibatkan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Bank BRI akan menerbitkan saham maksimal 28,7 miliar saham atau setara dengan 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sesuai dengan rasio kepemilikan pemerintah terhadap saham BBRI saat ini, maka 56,75% dana rights issue akan dipakai untuk mengakuisisi Pegadaian dan PNM.
Sementara itu, 43,25% saham sisa milik publik di BBRI akan digunakan sebagai modal kerja dalam mengembangkan segmen UMKM.
Pegadaian dengan ekuitas Rp 25,5 triliun per Maret 2021 akan dinilai sebesar Rp 48,7 triliun.
Sedangkan PNM yang mempunyai ekuitas Rp 5,8 triliun dinilai sebesar Rp 6,1 triliun.
Handiman Soetoyo, Analis Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan bahwa nilai kedua perusahaan tersebut setelah digabungkan menjadi Rp 54,8 triliun (Kontan, 19/06/2021).
Nilai itulah yang harus dibayarkan dalam aktivitas rights issue baik kepada Pegadaian maupun PNM.
Dengan kepemilikan pemerintah di saham BBRI sebanyak 56,75%, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan harga rights issue BRI berada di Rp 3.365/saham.
Oleh karena itu, Bank BRI akan menghimpun dana setotal Rp 96,5 triliun yang merupakan dana pemerintah dan masyarakat.
BRI berencana untuk mengoptimalkan segmen ultra mikro sebagai sumber pertumbuhan utama di masa depan.
Potensinya sangat besar mengingat saat ini tercatat ada 63 juta usaha ultra mikro di Indonesia.
Para investor saham diharapkan dapat mempelajari karakteristik rights issue BRI agar dapat menentukan langkah investasi yang tepat.
Artikel menarik lainnya:
Skenario Perubahan Porsi Kepemilikan Saham Right Issue BBRI
Catat! Ini Kolaborasi BRI, Pegadaian, dan PNM Agar UMKM Naik Kelas