Bank BRI berencana untuk mengoptimalkan anak usahanya BRI Agro sebagai kendaraan masuk industri bank digital atau neobank yang sedang ramai di Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Neobank sendiri adalah sejenis bank digital dengan sistem operasional yang dilakukan secara online tanpa ada jaringan kantor bank fisik.
Sunarso, Direktur Utama BRI, mengungkapkan bahwa BRI Agro memiliki bisnis yang cukup lincah (Kontan, 30/01/2021).
Oleh karena itu, Bank BRI memiliki keleluasaan dalam mengubah bisnis model BRI Agro untuk bermain di ranah digital.
Namun, Sunarso memastikan bahwa kebijakan ini tetap membutuhkan banyak persiapan yang meliputi infrastruktur, produk, SDM, dan kejelasan target market.
BRI memang tidak main-main dalam mempersiapkan ekosistem digitalnya, perseroan telah menganggarkan belanja modal IT tahun ini sebesar Rp 3,5 triliun.
Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi, dan Informasi BRI, menjelaskan bahwa nilai anggaran belanja modal IT tersebut hampir sama dengan 2020.
Dirinya memastikan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk memodernisasi core banking dan perangkat unit kerja BRI.
Selain kesiapan internal, BRI juga membuka peluang untuk melakukan aksi akuisisi korporasi tahun ini.
Bank pelat merah ini telah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 5 triliun untuk melakukan akusisi jika memang ada peluangnya.
Sunarso menegaskan bahwa setiap tahunnya BRI selalu menyiapkan anggaran corporate action tidak kurang dari Rp 5 triliun.
Untuk ekspansi organik, BRI fokus menyasar segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Di luar keperluan ekspansi, BRI menargetkan kredit kepada nasabah bisa tumbuh sekitar 6% tahun ini.
Artikel menarik lainnya:
Bank BRI Menjadi Perusahaan Publik Terbesar Di Indonesia