Bank BRI berkomitmen penuh dalam memenuhi tugas pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) skala super mikro dengan plafon kuota Rp 10 triliun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Penugasan itu semakin mempertegas jati diri Bank BRI yang dikenal memiliki DNA mikro.
Perseroan juga bertekad terus memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan semangat go smaller, go shorter, dan go faster.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, mengungkapkan bahwa penugasan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah kepada Bank BRI yang konsisten menyalurkan KUR untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (Investor, 19/10/2020).
Dirinya berharap KUR super mikro dapat membantu pelaku usaha agar dapat bertahan di masa sulit karena pandemi Covid-19.
BRI sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,95 triliun atau 19,5% dari plafon kuota hingga September 2020.
Penyaluran KUR super mikro tersebut dinikmati oleh 225 ribu debitur dengan 44,6% diantaranya bergerak di sektor produksi.
Penerima KUR super mikro sendiri merupakan mereka yang belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang menikmati pinjaman komersial.
KUR super mikro juga diprioritaskan untuk pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ibu rumah tangga yang memiliki usaha.
Sunarso menegaskan kembali bahwa pihaknya tetap konsistem menargetkan 80% portofolio kredit disalurkan ke segmen UMKM.
Direktur utama Bank BRI ini menyatakan perseroan telah memiliki strategi agar penyaluran KUR lebih efektif dan tepat sasaran.
Hal ini terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) KUR yang terjaga di angka 0,04% sampai dengan September 2020.
Artikel menarik lainnya:
BRI Sudah Salurkan KUR Rp 90,1 Triliun ke UMKM