BRI Agro berhasil menyalurkan seluruh kuota kredit rumah subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPRS FLPP) pada Juni 2020.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Karena perseroan sudah menyelesaikan 100% kuota, maka Sigit Murtiyoso, Direktur Bisnis BRI Agro menyatakan BRI Agro telah mengajukan kuota KPRS FLPP tambahan untuk semester II 2020 (Sindonews, 29/07/2020).
BRI Agro sendiri telah menyalurkan KPRS FLPP sejak 2018 dengan performa yang selalu menanjak setiap tahunnya.
Nilai KPRS FLPP tersebut meningkat dari Rp 2,79 miliar pada Juni 2019 menjadi 53,66 miliar pada Juni 2020, atau naik sebesar 1,822% secara YoY.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan menyatakan bahwa BRI Agro berada di posisi dua besar dalam penyaluran KPRS FLPP untuk Semester I 2020.
Hal ini tergolong sangat baik mengingat dalam penerapannya terdapat 42 bank penyalur KPR subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Adapun syarat untuk menjadi debitur adalah mereka yang memiliki penghasilan maksimal Rp 8 juta/bulan, harga rumah berkisar di nominal Rp 130-160 juta, dan tenor maksimal 20 tahun.
BRI Agro telah menjalin kesepakatan dengan 116 developer perumahan subsidi dan akan terus memperluas kerja sama dengan developer di seluruh negeri.
Untuk mempermudah proses pre-screening, perseroan memiliki sistem KAOS (KPRS Agro Online System) yang telah terintegrasi dengan aplikasi SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) milik Kementerian PUPR.
Kolaborasi ini dapat mempercepat proses penyaluran KPRS FLPP sampai ke end user.
Artikel menarik lainnya: