BRI Agro melakukan kerjasama dengan perusahaan rintisan (startup) atau fintech untuk memfokuskan dana murah atau current account and saving account (CASA).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ebeneser Gersang, Direktur Utama BRI Agro, mengatakan bahwa saat ini sudah ada 2 sampai 3 startup yang bersedia untuk berkolaborasi (Cnbcindonesia, 03/10/2020).
Perusahaan yang bergabung bergerak di bisnis pertanian dan resi gudang yang sudah memiliki platform digital mumpuni.
BRI Agro menyatakan akan fokus melakukan pembiayaan di sektor agribisnis yang berorientasi digital, sesuai dengan aspirasi pemegang saham Bank BRI.
Jika sebelumnya portofolio kredit diisi oleh perusahaan di bisnis kelapa sawit, maka saat ini BRI Agro sudah melakukan diversifikasi.
Tidak hanya perkebunan kelapa sawit, BRI Agro juga membiayai sektor peternakan dan komoditas lain dengan menggandeng startup.
Untuk menciptakan dana murah tersebut, BRI Agro akan memproritaskan CASA pada perusahaan berbasis teknologi.
Hal ini dilakukan karena perusahaan startup tentunya tetap membutuhkan bank untuk bertransaksi dan e-payment.
Oleh karena itu, rekening penampungan tetap akan bertumpu di bank.
Ebeneser menambahkan bahwa BRI memberikan aspirasi untuk bermain di segmen agribisnis berbasis digital untuk long term.
Dirinya tidak akan melupakan sektor agribisnis karena Indonesia memang memiliki potensi yang besar disana.
BRI Agro membangun kolaborasi dengan pihak ketiga, yaitu startup atau fintech untuk menciptakan digital bank in agribusiness.
Perusahaan yang bekerja sama dengan BRI Agro akan menambah akselerasi CASA dalam jangka pendek.
Artikel menarik lainnya:
4 Faktor Kerja Sama BRI Agro dengan Fintech Investree dan Fabelio