Pemerintah Kota Bandung menjalin kerja sama dengan Bank BRI untuk mendorong terciptanya digitalisasi pasar tradisional, salah satunya adalah Pasar Cihapit.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pendekatan ini dilakukan untuk kembali mendongkrak omzet penjualan pedagang pasar tradisional yang sempat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Elly Wasliah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan bahwa omzet pedagang pasar turun hingga 70 persen (Detik, 25/12/2020).
Oleh karena itu, salah satu langkah yang bisa diambil adalah melakukan modernisasi proses penjualan untuk mendekatkan pembeli dan penjual.
Kendala yang terjadi akibat pandemi adalah pembeli takut datang ke pasar tradisional karena tidak ingin membuat kerumunan.
Sehingga, langkah untuk melakukan digitalisasi Web Pasar dipercaya mampu mengembalikan omzet para pedagang pasar.
Bank BRI meluncurkan program Web Pasar, dimana masyarakat bisa mengaksesnya melalui website https://pasar.id dan memilih Pasar Cihapit.
Andreas Chandra Santoso, Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandung, mengungkapkan manfaat Web Pasar di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Melalui Web Pasar, pedagang dan pembeli bisa saling berkomunikasi serta melakukan jual beli tanpa harus bertatap muka.
Setelah pembeli memilih bahan belanjaan di website, selanjutnya mereka melakukan pembayaran melalui transfer atau internet banking BRI.
Selain meminimalisir risiko menyebarnya virus, pembayaran tanpa uang tunai (cashless) seperti ini juga mencegah peredaran uang palsu.
Pemkot Bandung dan BRI telah meresmikan 26 Web Pasar tradisional di Jawa Barat, termasuk Pasar Cihapit Bandung.
Diharapkan langkah ini bisa meningkatkan produktivitas pedagang pasar di era kenormalan baru, dimana pemasaran produk dilakukan secara virtual.
Artikel menarik lainnya:
56 Ribu UMKM di Bandung Siap Terima BPUM 2,4 Juta