Permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 juga memberi dampak pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional, Bank BRI terus berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan pelaku UMKM.
Selain sebagai sistem penopang perekonomian dalam negeri yang esensial, UMKM juga merupakan nyawa bagi Bank BRI.
Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, bahkan menggambarkan jika industri UMKM sedang bermasalah, maka Bank BRI juga akan mengalami masalah (Wartaekonomi, 08/08/2020).
Fokus bisnis Bank BRI memang ada di sektor UMKM, terlihat dari komposisi 78% portofolio kredit UMKM yang dimiliki oleh Bank BRI, dengan 40% diantaranya merupakan usaha mikro.
Menurut Supari, setidaknya UMKM memberi tiga kontribusi penting bagi ekonomi Indonesia.
Pertama, terkait dengan penanggulangan kemiskinan karena UMKM berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja.
Supari mencatat ada sekitar 62 juta UMKM di Indonesia, sehingga kurang lebih terdapat 105 juta tenaga kerja yang bisa diserap di level usaha mikro.
Kedua, UMKM sanggup melakukan pemerataan ekonomi mengingat UMKM ada dimana-mana tanpa tersekat kondisi geografis, berwujud dalam pedagang kaki lima, pasar, dan desa.
Ketiga, saat ini pelaku UMKM sudah memiliki keleluasaan era teknologi dan informasi, sehingga dapat menyumbang ekspor dan devisa untuk negara.
Dengan tiga peran itu, maka UMKM, Bank BRI, dan negara berada dalam satu rumah besar yang bergerak bersama untuk menyokong perekonomian Indonesia.
Artikel menarik lainnya: