Bank BRI terus mengoptimalkan potensi pelaku usaha segmen ultra mikro untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan ekonomi masyarakat Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!BRI memang memiliki banyak program yang mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Namun, masih ada banyak potensi dari sektor ultra mikro yang belum banyak tergarap.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, 99% unit usaha di Indonesia bergerak di sektor mikro dan ultra mikro.
Sedangkan dari total 63 juta unit usaha di segmen itu, sekitar 48% diantaranya belum tersentuh lembaga keuangan formal.
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menyatakan bahwa strategi yang diterapkannya adalah mengikutsertakan usaha ultra mikro ke dalam ekosistem bisnis yang sudah disiapkan perseroan (Cnnindonesia, 28/06/2021).
Setelah masuk ke ekosistem, Bank BRI bisa memilah mana usaha yang layak diberi loan, soft loan, atau cukup pemberdayaan saja.
Tidak semua unit usaha layak diberi kredit, sehingga BRI perlu melakukan pemberdayaan sesuai kebutuhan pelaku usaha.
Bersama pemerintah, Bank BRI memberdayakan pelaku usaha ultra mikro agar bisa naik kelas menjadi usaha mikro atau kecil.
Salah satu upaya dalam mengembangkan ekosistem usaha adalah digitalisasi usaha dari tingkat ultra mikro.
Sehingga, Bank BRI menyediakan aplikasi BRISPOT yang mampu mengurangi durasi proses layanan kredit dari dua minggu menjadi hitungan jam.
Kegiatan digitalisasi juga memaksimalkan peran Agen BRILink yang jumlahnya sudah mencapai 458 ribu agen di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah juga telah menunjuk Bank BRI untuk membentuk holding BUMN Ultra Mikro bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Artikel menarik lainnya:
KPR BRI Virtual Expo 2021 Menyasar Segmen Milenial
Hadiah Rp15 Juta, Edukasi Covid-19 dengan Lomba Komik Strip BRI